Rabu, 27 Maret 2013

Komunikasi Bisnis : Perjanjian Bisnis

Surat Perjanjian Jual Beli

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :

Nama : Djoko Sembung Sila
Umur : 23 Tahun
Pekerjaan : Pegawai Negeri
Alamat saat ini : Jl. Lalu Lintas Penuh Hikmah No. 1, Surakarta

Untuk selanjutnya disebut pihak ke I (penjual).

Nama : Abraham Mehmed
Umur : 28 Tahun
Pekerjaan : Pedagang Bakso
Alamat saat ini : Jl. Lalu LIntas Pertobatan No. 5, Surakarta

Untuk selanjutnya disebut pihak ke II (pembeli)

Pada tanggal 24 Agustus 2012 pihak ke I telah menjual, sebidang tanah darat seluas 400 M2, berikut sebuah bangunan yang terletak diatas tanah tersebut kepada pihak ke II dengan harga tunai Rp. 120.000.000,- (seratus dua puluh juta rupiah). Pembayaran dilakukan dihadapan saksi-saksi dengan tunai.
Batas-batas tanah tersebut adalah sebagai berikut :
Sebelah barat : Berbatasan dengan tanah Soesilo Barata Yudho
Sebelah timur : Berbatasan dengan tanah Bobi Rahmat Radjasa
Sebelah utara : Berbatasan dengan tanah Amiin Ora Nangis
Sebelah selatan : Berbatasan dengan tanah Timoer Petapa

Bangunan terdiri dari :

Ukuran panjang dan lebar : 180 M2
Atap : Asbes
Dinding : Tembok
Lantai : Keramik

Maka, sejak tanggal 24 Agustus 2012 Tanah bangunan tersebut di atas telah menjadi hak milik pihak ke II. Pada waktu pelaksanaan jual beli tanah tersebut baik pihak ke I (penjual) maupun pihak ke II (pembeli) juga saksi-saksi semuanya meyatakan satu sama lain dalam keadaan sehat, baik jasmani maupun rohani, dan segala sesuatu dengan itikad baik.

Demikian, setelah keterangan isi jual beli ini dimengerti oleh pihak ke I dan pihak ke II, juga saksi-saksi, maka ditanda tanganilah sebagai permulaan saat pemindahan hak milik pihak ke I kepada pihak ke II.
Surakarta,  24 Agustus 2012

Tanda tangan masing-masing

Pihak Ke I (Penjual)                                        Pihak Ke II (Pembeli)


( Djoko Sembung Sila )                                   ( Abraham Mehmed )

Saksi-saksi

Saksi Ke I                                                            Saksi Ke II


(Thukul Wader)                                                   (Siti Nurhaliza)


Saksi Ke III                                                           Saksi Ke IV


( Rini S Bakwan)                                                  (Mahmoed MK)


========================================================================

 Komentar:

 Ciri surat kontrak yang salah adalah sebagai berikut:
  1. Bertentangan dengan hukum yang berlaku, kesusilaan, serta mengikat kepentingan umum dan ketertiban.
  2. Obyek dalam surat kontrak tidak diterangkan dengan jelas
  3. Tidak adanya kesepakatan yang merupakan rasa ikhlas. Dengan kata lain surat kontrak dibuat atas dasar paksaan, penipuan, atau kekhilafan
  4. Salah satu pihak yang terdapat dalam surat kontrak merupakan orang yang belum cakap (anak-anak, orang dewasa yang berada dobawah pengawasan, dan orang sakit jiwa)
  5. Judul kontrak tidak ditulis dalam surat kontrak karena dalam surat kontrak, judul harus dirumuskan secara singkat, padat, dan jelas
  6. Pihak-pihak yang terkait dengan surat kontrak tidak disebutkan identitasnya secara jelas
  7. Tidak terdapat latar belakang kesepakatan (retical)
  8. Isi dari perjanjian kontrak yang bersifat samar-samar. Pada hakekatnya isi perjanjian kontrak terdiri dari pasal=pasal dan ayat-ayat sehingga sangat jelas bagi kedua belah pihak
  9. Tidak membahas tentang mekanisme penyelesaian bila terjadi sengketa
  10. Tidak ditandatangani oleh kedua belah pihak maupun satu pihak.
  11. Tidak terdapat saksi yang yang menyaksikan serta menandatangani surat kontrak
  12. Tidak terdapat salinan surat kontrak
 
 Dari ciri - ciri tersebut, saya tidak menemukan kesalahan dari contoh surat perjanjian bisnis di atas.
 Jadi kurang lebih surat perjanjian jual - beli tersebut sudah sempurna